Rabu, 05 November 2014

TIPE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DIARY MICRO TEACHING 
TIPE PEMBELAJARAN KOOPERATIF


  •  Kamis, 25 September 2014
Pada pertemuan kali ini setiap kelompok diminta untuk mempraktekan RPP (micro teaching) tentang tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang telah dibuat, dan mahasiswa yang lain bertindak sebagai siswanya. Dengan dipandu oleh ibu Yenny, dosen pembelajaran kooperatif, pada kesempatan ini kelompok yang mempraktekkan RPP adalah NHT (Numbered Head Together)  oleh Anika dkk dan Rally Table oleh Jiwan dkk.

Langkah-langkah NHT :
1.      Pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa.
2.  Pembagian kelompok 4 orang  heterogen dan diberi nomor setiap anggota kelompoknya untuk memudahkan pembahasan soal.
3.      Penjelasan materi dari guru.
4.      Latihan soal dengan mengerjakan sesuai nomor yang didapat anggota kelompok.
5.      Siswa mempresentasikan jawaban.
6.      Penyimpulan jawaban dari guru.
Materi yang diberikan dalam pembelajaran ini adalah tentang Titik sampel dan Ruang sampel.

Sedangkan langkah-langkah Rally Table :
1.      Pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa.
2.      Pembagian kelompok secara bebas dengan anggota kelompok 4-6 orang.
3.   Siswa diberikan persoalan oleh guru mengenai macam bangun datar dan sifat-sifatnya kemudian didiskusikan di kelompoknya.
4.      Siswa mempresentasikan hasilnya.
5.      Guru menyimpulkan hasil dari siswa.
Materi yang diberikan dalam pembeljaran ini adalah tentang Bangun Datar.

Peran guru dalam NHT dan Rally table sama yaitu menjelaskan,membimbing dan mengawasi selama proses berdiskusi, guru menyimpulkan jawaban dari siswa. Untuk siswanya sendiri aktif dalam berdiskusi dan bertanya pada guru apabila kurang jelas.

Menurut saya pembelajaran menggunakan tipe NHT menyenangkan karena siswa dijelaskan materi terlebih dahulu oleh guru. Tipe ini bagus digunakan pada materi yang belum pernah diajarkan. Sedangkan untuk Rally table bagus untuk pembelajaran karena mereview materi yang pernah diajarkan sehingga untuk mengingat kembali apa yng pernah disampaikan dan diajarkan dulu. Tipe ini hanya dapat digunakan pada materi-materi yang pernah diajarkan sedangkan untuk materi yang belum pernah diajarkan sulit jika menggunakan tipe ini.



  •  Kamis, 2 oktober 2014
Pemraktekkan RPP tipe Pembelajaran kooperatif pada pertemuan kali ini adalah TSTS (Two Stay Two Stray)  dan Jigsaw yang ditampilkan oleh Faris dkk.

Langkah-langkah TSTS :
1.      Guru memberikan gambaran materi.
2.      Pembagian kelompok beranggotakan 4 orang secara heterogen.
3.      Siswa memahami materi yang diberikan.
4.      Kelompok dipecah menjadi 2, yang satu mencari informasi ke kelompok lain (stray) sedangkan yang lainnya menjelaskan materi yang dia dapat ke kelompok lain yang datang mencari informasi (stay).
5.  Anggota kelompok yang mencari informasi menjelaskan materi yang dia dapat ke anggota kelompoknya.
6.      Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
7.      Guru memberikan  soal latihan, kemudian didiskusikan oleh siswa.
8.      Pembahasan soal.
Materi yang diberikan pada pembelajaran TSTS ini adalah tentang bangun datar.

Langkah-langkah Jigsaw :
1.      Pembagian kelompok yang terdiri dari 4-6 orang.
2.      Penjelasan materi dari guru dan setiap kelompok berbeda materi.
3.      Kelompok dibagi menjadi dua,yang satu memberikan informasi materi ke kelompok lain dan yang lainnya mencari informasi ke kelompok lain (saling bertukar materi).
4.      Guru memberikan test individu kemudian dikumpulkan.
Materi yang diberikan pada tipe ini adalah tentang Bangun Ruang.

Peran guru di tipe TSTS dan jigsaw sama yaitu guru mendampingi, membimbing dan mengarahkan dalam proses diskusi. Untuk  siswa belajar secara kelompok kecil,dan saling bertukar informasi ke kelompok lain.
Menurut saya penerapan tipe Jigsaw dan TSTS hampir sama, hanya perbedaan di materinya jika Jigsaw dijelaskan terlebih dahulu oleh guru di setiap kelompok. Namun pada kenyataannya jika di sekolah dalam satu kelas hanya ada satu guru sehingga apabila setiap kelompok di jelaskan oleh satu guru maka akan membutuhkan waktu lama dan tidak efektif.
 Kedua tipe ini sangat bagus karena siswa akan mudah memahami materi karena dijelaskan oleh temannya sendiri dan teman yang menjelaskan pun dituntut benar-benar mengetahui materi sehingga pembelajaran ini sangat bagus untuk mengoptimalkan pengetahuan siswa  akan materi tersebut.



  •   Kamis, 19 Oktober 2014
Pada kali ini yang mempraktekkan RPP  tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Team Achievement Division) oleh Fella dkk.
Langkah-langkah  STAD:
1.      Pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan prestasi siswa.
2.      Penjelasan materi dari guru.
3.      Guru membagikan soal kelompok, kemudian siswa berdiskusi.
4.      Pembahasan soal kelompok.
5.      Guru membagi soal individu kemudian pembahasan.
6.      Penentukan kelompok terbaik dan individu terbaik.
7.      Pemberian reward.
Materi yang diberikan pada pembelajaran ini adalah Matrik.

Peran guru dalam STAD yaitu guru terlibat aktif pada penjelasan materi dan soal-soal yang diberikan, guru membagi kelompok, mengawasi jalannya diskusi, membahas soal dan melatih siswa untuk bertanya. Dan untuk siswanya sendiri aktif bertanya dan aktif berdiskusi dalam mengerjakan dan pembahasan soal kelompok.

Kebaikan STAD :
  •  Siswa mudah menerima materi karena dijelaskan secara rinci oleh guru.
  • Pembagian kelompok merata secara prestasi membuat siswa berlatih untuk berpikir sama dengan yang lain.

Pada pembelajaran STAD ini siswa kurang aktif dalam berdiskusi karena proses diskusi hanya dilakukan saat mengerjakan soal kelompok. Dan masih pada posisi kelompok kecil diberikan test individu, menurut saya seharusnya apabila memang diberikan soal individu posisi duduk harus tertata karena mengakibatkan kelas tidak kondusif dan siswa saling contek-contekan.
Pada saat pembelajaran, materi yang diberikan adalah matriks berordo 5x5. Padahal siswa baru diajarkan matriks pada pertemuan tersebut sehingga siswa dituntut untuk langsung berpikir tinggi. Alangkah lebih baik apabila contoh matriksnya orda berskala lebih kecil.
Tipe STAD ini terdapat pemberian reward berupa pujian atau barang. Hal ini membuat siswa lebih bersemangat dan berkompetisi dalam proses belajar sehingga dapat menaikkan prestasi siswa.



  • Kamis, 16 Oktober 2014
Pada kesempatan ini yang mempraktekkan RPP tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe Kancing Gemerincing yang ditampilkan oleh Rully dkk.
Langkah-langkah Kancing Gemerincing :
1.      Pembagian kelompok secara heterogen maksimal 4 orang.
2.      Guru membagikan media/alat peraga berupa kancing baju sebanyak jumlah anggota dan kotak tempat kancing.
3.      Guru menjelaskan materi.
4.      Guru menjelaskan cara/metode media alat peraga.
5.    Guru memberikan kuis. Untuk aturan kuis : siswa menjawab soal dengan sistem menyerahkan kancing yang ia punya kepada guru. Jika siswa sudah menjawab kuis atau  kancing telah digunakan maka siswa tidak lagi bisa menjawab kuis (setiap anggota hanya bisa menjawab soal 1 kali).

Materi yang diberikan adalah tentang Persegi.

Peran guru :
Guru membagi kelompok, membagi media yang digunakan, memberikan kuis.

Siswa belajar :
Siswa aktif saat proses kuis.

Kebaikan :
  •   Membuat semua siswa untuk aktif.
  •   Membatasi  keaktifan siswa over aktif dan memberikan kesempatan  siswa yang lain untuk aktif.

Tipe Kancing Gemerincing bagus untuk pembelajaran karena terdapat pembatasan siswa yang terlalu aktif sehingga memberi kesempatan siswa-siswa yang lain untuk aktif namun saya sangat dibingungkan oleh tipe kancing gemerincing ini. Karena fungsi kelompok kecil untuk berdiskusi dan bekerja sama kurang ditekankan. Pada saat kuis memang apabila siswa sudah tidak bisa menjawab kuis lagi, dia membantu teman dalam kelompoknya untuk menjawab kuis tetapi disaat kuis individu pasti tidak ada waktu untuk berpikir lama ataupun berdiskusi.
Penggunaan media alat peraga pada tipe kancing gemerincing berupa kancing dan kotak. Fungsi kotak sendiri menurut saya kurang jelas, memang dari sumber memang harus menggunakan kotak. Akan tetapi setelah kancing dipegang satu persatu oleh anggota kelompok, kubus tidak berfungsi lagi. Dan jika fungsi kancing hanya sebagai media alat peraga berarti dapat menggunakan media lain. Akan tetapi karena namanya Tipe Kancing Gemerincig maka alat peraga yang digunakan adalah Kancing.



  • Kamis, 23 oktober 2014
Hari ini adalah pertemuan terakhir pemraktekkan RPP tipe pembelajaran kooperatif, dan yang berkesempatan mempraktekkan adalah tipe TGT (Teams Games Turnaments) oleh Dian dkk dan kelompok saya sendiri yaitu TTW (Think Talk Write).

Langkah –langkah TGT :
1.      Pembagian kelompok secara heterogen beranggota 5 orang.
2.      Guru memberikan LKS, kemudian siswa diminta untuk berdiskusi.
3.      Guru mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan oleh siswa.
4.     Guru mengadakan game/turnamen yaitu ketua kelompok maju ke depan dan melakukan pertandingan.
5.      Pengumuman kelompok terbaik yang terdiri dari (super team, great team, dan good team).
6.      Pemberian reward.
Materi yang diberikan adalah tentang Prisma dan Limas.

Langkah-langkah TTW :
1.      Guru membagi kelompok secara heterogen.
2.      Guru memberikan LKS kemudian siswa mendidkusikan LKS 1.
3.      Guru dan siswa membahas LKS bersama-sama.
4.      Siswa mengerjakan LKS 2 untuk mengoptimalkan pengetahuan siswa.
5.      Guru dan siswa membahas LKS 2 bersama-sama.
Materi yang diajarkan adalah tentang bangun datar.

Peran  guru dalam kedua tipe ini hampir sama yaitu mengarahkan, membimbing siswa selama diskusi. Pada tipe TGT guru juga berperan dalam penilaian saat turnamen. Siswa pada kedua tipe ini juga aktif dalam berdiskusi. Namun pada TGT saat turnamen siswa yang tidak mendapatkan kesempatan mengikuti turnamen tidak mendapatkan kegiatan lain sehingga sebagian siswa banyak yang asyik sendiri bahkan membuat kegaduhan di kelas. Alangkah lebih baik jika game dan turnamen diselenggarakan di kelompok sehingga semua anggota dapat ikut serta dan berpartisipasi.
Kebaikan untuk TGT sendiri adalah membuat siswa mandiri dan aktif saat pembelajaran,siswa lebih bersemangat  dan lebih bergairah dalam belajar karena terdapat game dan turnamen dan adanya reward.
Pada tipe TTW, pengalaman saya menjadi guru di tipe ini mendapatkan banyak tantangan yaitu bagaimana mengarahkan siswa untuk berdiskusi, aktif di dalam kelas dan tetap mengikuti pelajaran dengan baik.  Dalam tipe ini materinya adalah mereview yang pernah diajarkan sehingga guru hanya mengarahkan dan membantu siswa untuk mengingat kembali materi kemudian dibahas bersama dengan murid. Pada pembagian LKS mungkin siswa bertanya-tanya mengapa LKS terlalu banyak, sebenarnya  LKS 1 bertujuan untuk meriview materi dan pada LKS 2 adalah untuk menerapkan rumus-rumus/menerapkan materi dari LKS 1.